Share

Pemberkatan Dadakan

"Abra?" Aya menatap penuh harap padaku untuk mendekat.

Kuacak kedua sisi rambut sebelum menghampirinya, mengambil tangan renta Bapak yang lain dari samping ranjang yang dikosongkan para petugas medis untukku.

Aku bahkan sudah enggak ingat ke mana sandal sebelah kanan ketika mulai menjejak lantai keramik di ruangan. Alhasil, aku benar-benar biarkan kaki tanpa alas. Nanggung.

Sambil melihat Aya, aku menanggapi panggilan Pak Raden dengan bertanya, "Ya, Bapak?"

Tampaknya selang bantu pernapasan Bapak baru dilepas. Beliau terlihat sulit berbicara bahkan aku sampai perlu mendekatkan telinga ke dekat bibirnya.

Suara serak terputus itu seolah bilang, "Bapak mau melihat kalian menikah sebelum Bapak pergi."

Syukurnya Mas Anan tidak melakukan trakeostomi, prosedur melubangi leher untuk memasukkan selang melalui trakea agar bisa tetap bernapas. Kalau iya, mungkin suara Bapak benar-benar hilang.

Apa tadi kata Bapak? Menikah? Pergi?

Kami bahkan sempat menyatakan ingin pisah, tapi para orang tua sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
GNa_Juli
Yaampun.. Bang.. karyamu selalu bikin hati adek kek rollercoaster.. kadang dibikin bahagia banget. sukses dibuat bahagia, abang jatuhkan hati adek se sakit2 ny.. nyesek bgt cerita ny.. makasih buat karya ny Bang.. smg sehat selalu y Bang. semangat ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status