Share

Pemenuh Gairah

Enggak bisa pulang dulu kayaknya. Undangan dari Nanda untuk menjelajahi bagian terdalam dirinya sangat menggugah selera. Aku enggak bakal munafik jika tergoda dengan kegelapan nan hangat yang menyambut.

Obat perangsang itu memang mengundang panas dan gelenyar denyutan pada inti gairah. Namun, perbuatan amoral itu pilihan. Bahkan tanpa afrodisiak, Nanda melemparkan dirinya padaku hingga berakhir di bawah selimut yang sama tanpa penghalang. Bulir keringatku bahkan belum kering sepenuhnya setelah melepas ledakan yang selama ini tertunda di dalam Nanda.

Khawatir?

Enggak. Nanda bilang kalau tamu bulanannya baru selesai dan semburat kemerahan yang tercetak setelah penaklukan dinding pertamanya membuat rasa bersalah kembali menghantamku.

"Pak?"

"Iya."

Panggilan dari suara Nanda spontan membuatku mengangkat wajah dari belakang daun telinganya.

Lengkung yang terbentuk dari kelopak matanya begitu polos bak remaja yang menemukan kesenangan baru dari kata bebas. Senyuman lebar Nanda menampakkan tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida
Ayaaa Kmu perempuan betpikir dg logika Hatimu kmu kesampingkan Ohhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status