Share

Enam Puluh Dua

Sesampainya di rumah sakit, Kanaya sudah masuk kedalam ruang perawatan dan Dewangga sudah menunggu di depan ruang perawatan Naya dengan wajah cemasnya.

Mendengar pintu terbuka Dewa segera menghampiri dokternya. "Gimana keadaan istri saya, Dok?"

"Pak Dewangga, karena ketuban bu Naya sudah pecah dini jadi harus di lakukan operasi untuk menyelamatkan anak dan ibunya...." Jelas dokter yang menangani Naya.

"Lakukan yang terbaik buat istri saya, Dok." ujar Dewa cepat yang di balas anggukan oleh Dokter itu.

"Baik, Pak. Sus.. siapkan ruang operasi untuk persalinan Bu Kanaya."

"Baik Dok."

Dewa terdiam cukup lama, dirinya benar-benar merasa bersalah sudah membentak Naya barusan, dan sekarang istrinya sedang kesakitan di dalam sana untuk melahirkan anak mereka. Dewa benar-benar menyesalinya, dia hanya tidak suka jika Kanaya mengatakan perpisahan di depannya karena dirinya tidak akan pernah bisa berpisah dengan Kanaya.

"Ngga," suara itu membuat Dewa mendongak dan menatap ayah mertuanya yang bar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status