Share

Enam Puluh Tiga

Seminggu ini putranya masih berada di dalam inkubator, dan hari ini putranya sudah bisa lepas dari alat-alat medis hal itu membuat Dewangga dan Kanaya sangat bersyukur.

Dewangga menecup kening istrinya, "Terimakasih, sudah bertahan Kanaya. Dan membawa malaikat kecil yang sangat tampan untuk saya.."

Naya menoleh menatap suaminya beberapa hari terkahir ini Dewangga selalu menemaninya di rumah sakit, dan mungkin laki-laki itu melupakan kewajibannya di kantor.

"Kamu nggak kerja?" tanya Naya membuat Dewa menggeleng.

"Kalian lebih penting," seorang Dewangga Aditama mengabaikan pekerjaanya sungguh luar biasa.

"Aku udah bisa sendiri, kalau kamu mau ker.."

"Saya ingin disini bersama istri dan anak saya, Kanaya." Potong Dewangga membuat Naya diam.

"Tapi.."

"Permisi bapak dan ibu.." suara itu membuat Naya menatap kearah pintu kamar rawat inapnya melihat suster dan dokternya dengan mendorong box bayi putranya seketika matanya berair biasanya Naya hanya bisa melihat di balik kaca dan masuk ketik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status