Share

Mengutuk Keadaan

Feng Da Jian tersenyum memandang Huang Fang Yin. Kekasihnya itu duduk dengan wajah yang datar dan dijejali oleh rasa kesal yang besar, di atas sebuah patahan batang pohon, di depan sebuah api unggun, di tengah belantara.

Tapi setidaknya, Feng berpikir bahwa mereka tidak akan kelaparan malam ini sebab dia datang dengan membawa seekor anak menjangan di bahunya.

Anak menjangan itu sendiri sudah ia potong-potong dan dibersihkan di sumber air yang dia temukan di hutan itu sebelumnya.

Sekejap saja, potongan-potongan daging dengan tusukan ranting telah ditancapkan di sekeliling api unggun. Dia juga menaruh dua kantong kulit yang tampak menggelembung karena telah penuh terisi dengan air minum.

Dia melirik sang gadis dan tersenyum lagi sebab masih mendapati wajah indah itu sedikit terlihat buram dengan kekesalan di dirinya.

“Sudahlah, Adik,” ujarnya seraya mengawasi tusukan-tusukan daging yang dipanggang. “Jangan terlalu engkau pikirkan. Itu tidak baik.”

“Aku hanya kesal, Kakak,” jawab Huang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status