Share

Part86

"Kalau tidak mau, silahkan Mbak tempuh jalur hukum," aku bicara asal. "Kalau Mbak bersikeras juga, selamanya aku tidak akan mengijinkan Mbak untuk bertemu sama Alta," aku mulai memberikan ancaman.

Dia terdiam, kemudian mengangguk. Syukurlah, padahal aku juga tidak tahu bagaimana posisiku sekarang. Untungnya dia percaya dan merasa takut kalau ancamanku benar-benar terjadi. Ternyata dia sama lugu dan polosnya seperti aku dulu.

"Baiklah, aku permisi dulu, Naya. Besok aku akan kembali lagi," ucapnya pelan.

Diapun pergi meninggalkan tokoku. Tiba-tiba saja lututku bergetar. Seluruh tubuh terasa lemas. Aku hampir jatuh jika Rina tak segera memegangiku.

"Mbak Naya tidak apa-apa? Wajah Mbak pucat sekali," ucapnya sambil terus memegangiku. Pasti Rina sudah mendengarkan percakapan kami tadi, karena beberapa perkataan kuucapkan dengan nada tinggi.

Pokoknya jangan sampai Mbak Lusi membaca cerbung-cerbung di kbm. Kalau tidak, dia pasti akan mencari cara untuk merebut Alta dariku.

"Mbak mau ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asa Benita
Jgn krn Lusi sbg ibu kandung dtg trs Alta dioper lagi dong. Berasa barang aja dioper2...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status