Share

Part87

Malam semakin larut, namun sedikitpun mata tak mau terpejam. Kupandangi wajah polos Alta yang kini sedang tertidur nyenyak di sampingku. Kubelai lembut anak rambutnya yang sedikit berserakan, ku usap dan ku kecup pipi lembut itu.

Air mata tak berhenti mengalir mengingat pembicaraan kami sebelum tidur.

"Alta capek Bunda. Alta tidak mau pergi-pergi lagi dari Bunda. Alta tidak mau tinggal di rumah Mama Viona lagi, Alta juga tidak mau jika harus tinggal dengan Mama baru lagi. Kenapa Mama Alta banyak sekali? Kenapa bukan Bunda sendiri saja?" ucapnya polos saat kubilang kalau Ibu kandungnya ingin bertemu.

"Bunda ingin sekali, sayang. Bunda memang ingin menjadi satu-satunya yang Alta sayangi," tangisku sambil memeluknya.

"Tapi Bunda tidak akan menyuruh Alta pergi dari sini, bukan? Alta senang tinggal di sini, Bunda. Walaupun Alta tahu kalau bukan Bunda yang melahirkan Alta."

Aku terkejut mendengar kejujurannya. Apa yang dia katakan. Sejak kapan dia mengerti kalau bukan aku yang melahirk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suri Yantini
jgn egois Naya,kasihan mbak Lusi nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status