Share

Part88

"Mama bawa hadiah untuk Alta." Dia meraih jemari Alta dan menuntunnya kembali ke sofa. Sebuah papperbag terulur dari tangannya.

Lagi-lagi Alta menoleh ke arahku. Seperti meminta persetujuan seperti yang biasa dia lakukan. Aku kembali mengangguk dan mencoba tersenyum. Diintipnya isi papperbag itu, kemudian tersenyum lebar.

"Terima kasih, Tante," ujarnya.

"Kok Tante? Ini Mama sayang. Alta panggil Mama saja, ya?" bujuk Mbak Lusi dengan wajah sedih.

"Mama Alta cuma Bunda, Tante. Alta tidak mau berpisah lagi dari Bunda. Alta mau tinggal di sini saja sama Bunda." Kata-katanya membuat hatiku terharu.

Tapi bagaimana dengan Mbak Lusi? Hatinya pasti hancur mendengar perkataan itu.

"Kenapa Alta berpikir seperti itu? Kapan Mama bilang akan membawa Alta dari rumah Bunda?"

"Waktu Ayah meminta Alta memanggil Tante Viona dengan sebutan Mama, Ayah langsung mengajak Alta pindah dan tinggal di rumah Tante Viona. Tante Viona jahat, dia tidak sayang kepada Alta seperti Bunda. Alta tidak mau yang la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status