Share

empat puluh dua

Ruangan bernuansa klasik dengan warna gold itu nampak megah, berbanding terbalik dengan perasaan Santi yang muram. Dia sangat marah dan kecewa, hingga melampiaskannya dengan sebatang rokok. Perempuan itu benar-benar terluka melihat kemarahan suaminya, karena dia sangat mencintai Rudi dan berharap jika Rudi adalah lelaki terakhir dalam petualangan cintanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian, San?" tanya Samina setelah dia masuk ke kamar putrinya. Santi tak langsung menjawab, dia menghisap rokok sangat dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan.

"Sebaiknya ibu keluar. Saat ini aku sedang pusing," pinta Santi pada wanita yang telah melahirkannya itu. Samina menghela napasnya ketika mendengar perkataan sang buah hati. Tak ingin berdebat, dia pun berbalik hendak keluar.

"Buk! Sudah ke rumah Pak Dalang?" tanya Santi sebelum Samina benar-benar menghilang dari balik pintu.

"Sudah, tapi gak ketemu," sahut Samina tanpa menoleh.

"Harusnya ditunggu dong, Bu. Biar bisa ketemu! seru S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status