Share

empat puluh empat

Kegaduhan terdengar dari dalam kamar Santi, kamar paling mewah diantara yang lainnya. Sumi yang baru datang pun segera masuk ke kamar kakaknya, dia khawatir jika sang bapak kembali berulah.

"Apa yang terjadi, Mbak?" tanya Sumi yang lebih suka dipanggil Mimi itu keheranan melihat kamar yang biasanya selalu rapi itu sekarang berantakan. Gadis yang wajahnya hampir mirip dengan Santi itu mendekati kakak perempuannya. Berkali-kali dia menggeleng sambil berdecak tak percaya.

"Brengsek!" umpat Santi sambil melempar asal kaleng bekas soft drink yang kesepuluh. Kali ini benda ringan itu mengenai vas bunga yang berada di meja keca. Semua pecah, meninggalkan bunyi yang cukup memekakkan telinga.

"Mbak! Kenapa?!" Sumi terpekik melihat barang-barang yang hancur di depannya. Gadis yang menggunakan celana sebatas lutut itu mendekati kakaknya yang terlihat hancur.

"Mas Rudi sudah keterlaluan, Mi. Dia selalu menolak panggilanku," adunya pada sang adik yang sudah duduk di sebelahnya.

"Hanya itu? Barang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status