Share

lima puluh satu

"Mbak, ke masjid yuk, biar Alif sama Abang. Keburu siang," ujar Vina yang menyadari kekakuan diantara Ambar dan Kakaknya.

"Iya, nggak pa-pa pergi aja, Bundanya Alif," sahut Iyan tanpa menoleh. Ada sedikit lengkung di bibirnya ketika berucap. Gemas.

"Hais! Abang ini apa-apa sih. Kenapa manggil Mbak Ambar seperti itu?" Vina menatap kakaknya dengan tatapan menghujam. "Oh, aku lupa, kalian belum kenalan ya?" imbuhnya, kali ini mau tak mau Iyan pun menoleh tak mengerti apa maksud adiknya berkata seperti itu. "Baiklah, Alif ... sekarang kenalkan bundamu sama Om Baik," titah Vina pada bocah bermata bulat itu.

Alif menelengkan kepalanya, bocah itu tak mengerti apa sedang terjadi diantara tiga orang dewasa yang tengah mengelilinginya. Tanpa diduga, Iyan mengulurkan tangannya pada Ambar. Seolah membeku, wanita bersio kerbau itu tak merespon melihat tangan besar Iyan yang siap menerima tangannya yang mungil.

"Bunda kok diem aja, Om Baik mau kenalan sama, Bunda," ujar Alif dengan polos. Mendengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
pemandangan apa ..... penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status