Share

Gadis yang Tertawan bab 30

Adu mulut anatara Dara dan teman serumahnya–Bena, menimbulkan keributan kecil. Beberapa pekerjaan sempat berhenti untuk sekedar melihat, Bena sengaja meninggikan suara dan berkata kasar guna mempermalukan Dara.

"Darimana aku tahu? Itu tidak penting! Sebaik-baiknya kau menyimpan bangkai, pasti tercium juga baunya!" sindir Bena.

"Jangan asal bicara kalau kau tidak tahu apa-apa!" balas Dara sengit, bagaimanapun ia memiliki sifat keras kepala dan harga diri, tidak terima jika asal dituduh, apalagi hubungan mereka tidaklah dekat.

"Dara … Dara, kasihan sekali kau ini. Teman dekatmu yang menceritakan kepada kami. Lalu, bagaimana mungkin perkataanku mengada-ada!" Bena mendorong bahu Dara dengan jari telunjuknya.

"Teman dekat?" tanya Dara bingung, lalu ia menoleh pada Diah yang tampak pucat pasi. Beberapa kali gadis itu menghindari tatapan Dara.

"Apa yang dikatakan Bena benar. Kemarin Diah yang memberi tahu kami. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi, teman-teman kita yang la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status