Share

Kamu harus angkat kaki dari rumah ini.

Amel benar-benar syok mendengar kisah hidupnya. Ia juga bingung karena apa yang diceritakan Maria, berbeda dengan ucapan Tania.

"Jadi, di mana Ibu dan ayah?" ucap Amel sambil berlinang air mata.

Maria menggeleng, "Aku tidak tahu, hanya Tania lah yang tahu itu," jawab Maria.

"Jadi, aku anak yang tidak diinginkan oleh Ibu dan ayahku?" Lagi-lagi Amel bertanya.

Kedua tangan Maria refleks memeluk Amel, "Mereka tidak menginginkanmu, tapi aku sangat menginginkanmu. Kamu dan Tia adalah separuh hidupku, Ibu sangat menyayangimu Amel," ucapnya.

Air mata Amel semakin bercucuran, hatinya yang hancur kini terobati oleh ucapan Maria. Dari pelukan wanita paruh baya itu, Amel bisa merasakan kehangatan yang tulus.

"Terima kasih Ibu, kamu sudah menerimaku dengan lapang dada. Membesarkan aku dengan penuh kasih sayang dan cinta yang tulus," ucap Amel.

Maria melepaskan pelukannya dari Amel, kedua telapak tangannya menggenggam kedua lengan Amel.

"Ibu harap, kamu tidak membenci kedua orang tuamu. Setiap manu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status