Share

BAB 41 Pra Sidang

"Astaghfirullah! Hanah? Kamu darimana? Kok datang lari-lari seperti itu?" Ibu dengan cemasnya bertanya setelah aku tiba di rumah dengan nafas ngos-ngosan karena tadi berlari lumayan jauh.

Aku fikir ibu dan Afni belum pulang. Sejenak kuatur nafas ini untuk menjawab pertanyaan ibu.

"Ini, Nak, minum dulu." Ibu bergegas membawakan segelas air putih untukku. Ya, aku memang haus. Segelas air putih sudah berpindah dari lengan ibu ke lengaku.

Dada ini masih naik turun. Aku melihat tatapan ibu yang penuh dengan raut kekhawatiran juga penuh dengan raut penasaran.

"Kamu kenapa? Darimana? Dan pintu rumah ini kebuka loh, Han, juga pintu belakang. Apa ada penjahat masuk ke rumah?" Ibu gelagapan bertanya. Mungkin ia terlalu khawatir.

"Kamu tidak apa-apa kan, Han?" Ibu kembali bertanya. Mulut ini masih belum bisa membuka untuk menjelaskan. Nafas pun masih kuatur.

"Ibu? Ibu kenapa?" Anakku pun terlihat khawatir. "Ibu di sakiti orang?" Imbuhnya lagi. Kini Afni duduk di sampingku. Lalu ia memelukku.

"Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status