Share

BAB 45 Diantar Pulang

"Dimana gangnya, Mbak?" tanya Pak Satria.

"Iya ini. Disini saja, Pak Satria." Aku memberhentikan laju mobil Pak Satria. Ini adalah kali pertamaku duduk dan di antar oleh mobil sport Pak Satria. Nyaman sekali. Bukan tak malu memberhentikan lajunya seperti seorang sopir 'Pak' tapi mau bagaimana lagi.

"Terima kasih banyak ya, Res, Pak Satria. Saya sudah merepotkan kalian. Padahal, saya harusnya sendiri saja. Saya mohon maat juga atas kelakuan mantan suami saya dan istrinya." Kini mereka berdua telah mengantarkanku ke depan gang.

"Tidak apa-apa, jangan khawatir. Aku seneng kalau bisa bantu kamu." Resti angkat bicara. Kami masih diam di dalam mobil.

"Gak usah gak enak. Memang ini sudah tugas saya." Pak Satria berkomentar.

"Oh, ya, ini jalan ke rumah Mbak Hanah?" Pak Satria bertanya. Tatapannya seperti menyelidiki sesuatu.

"Iya, Pak. Ini gang masuk ke rumah saya." Aku menjawab. "Area gundukkan rumah-rumah sederhana." Aku merasa tak enak.

"Memangnya kenapa ya, Om? Kayak aneh gitu?" ujar Res
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status