Share

BAB 43 Menuduh Balik

"Ah, Mas, jangan ladeni orang ini. Ayok masuk!" ajak Tika pada Mas Jimy.

"Ish, siapa yang duluan nyingir dan nimrung? Kalian, kan? Ayok, Han, Om, kita masuk." Resti meraih lenganku hingga kini kami sudah jalan lebih dulu. Tika dan Mas Jimy jadinya malah masuk belakangan.

Kini sidang pun akan segera di mulai. Kami para hadirin di persilahkan masuk untuk menempati tempat duduk yang kosong. Aku dan Resti duduk berdampingan, sedangkan Pak Satria duduk di kursi yang memang harusnya ia duduki. Dari pihak penggugat. Alasanku datang ke sidang perceraian pertamaku adalah untuk membuktikan kalau aku bisa tegar dan bertahan meskipun Mas Jimy telah tak lagi bersamaku.

Dari daun pintu terlihat Mas Jimy dan Tika sudah berdiri menatap nanar ke arahku yng sudah lebih dulu duduk. Netra Mas Jimy seperti bicara kalau dia amat membenciku. Dan dia tak mau melihatku bahagia. Mungkin.

"Para hadirin silahkan duduk." Salah satu petugas pengadilan dari tim baju hitam memerintahkan kami untuk duduk karena seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status