Share

Kau Penting

Perjalanan pulang diwarnai keheningan yang menyesakkan, namun aku tak berani walau sekedar bertanya. Pengalaman mengajarku dengan baik. Hartono yang diam jauh lebih berbahaya daripada induk singa.

Kalau tak salah pasti sudah terjadi sesuatu di banquet tadi yang bikin mood-nya jadi sangat jelek.

Baru tadi rasanya kebahagiaanku membubung ke angkasa, tapi sekarang lenyap tak bersisa.

Benar kata orang. Tak ada yang abadi di dunia.

"Waspadalah."

Hartono yang sejak tadi fokus menyetir, tiba-tiba membuka mulut dan kata pertama yang dia ucapkan bukan sesuatu yang ingin kudengar, setidaknya bukan sekarang.

"Sebenarnya ada apa?" Kataku mencoba mengurai kebingungan.

Alih-alih menjawab, Hartono menyetir makin cepat dengan tangan yang mencengkeram kemudi dengan erat, sampai buku-buku jarinya memutih.

Aku masih berusaha mencerna apa yang terjadi ketika mataku samar-samar melihat sebuah mobil hitam membuntuti kami. Dalam hat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status