Share

Kembali

Dua puluh empat jam berlalu sejak penculikan kedua anakku, namun tak kunjung ada petunjuk yang bisa didapat. Keadaan makin runyam manakala berbagai insiden tak terduga muncul silih berganti.

Kemarin kami sudah sempat sukacita lantaran Edbert mengabarkan sesuatu, namun nyatanya petunjuk yang dikira bisa membawa kami ke tempat anak-anak hanya pengecoh biasa. Begitupun waktu seseorang tiba-tiba mengirimkan email berisi informasi pada Hartono. Padahal waktu dilacak IP address-nya berganti berulang kali.

Mungkin dalang dibalik kejahatan ini gemar melihat Hartono kalut tak berdaya.

"Makanlah dulu." Ujarku pagi ini ketika meletakkan nampan berisi nasi dan lauk-pauknya di depan suamiku.

Alih-alih menjawab, dia cuma menatap sekilas lalu kembali menekuni layar komputernya sambil mengetikkan sesuatu di sana. Otakku yang sederhana cuma bisa memaknainya sebagai bahasa program. Tak lebih.

Tak bisa memaksa, aku menghela nafas lelah lalu duduk di salah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status