Share

Pindah

Demi mendengar suara mertua yang penuh duri tajam, langkahku sontak berhenti di ambang pintu. Sekilas kutatap Hartono yang berdiri di sisiku. Seperti biasa, dia tetap tenang, tak terpengaruh sedikitpun.

Sayang sekali, untuk menantu sepertiku, ini haram hukumnya.

Tanpa mengikuti langkah suami yang masuk begitu saja, aku cepat-cepat menghampiri nyonya Lim yang masih duduk di sofa. Tak lupa seulas senyum manis terukir di bibirku.

"Maaf, Popo. Tadi kami jalan-jalan jadi kelamaan pulang..."

"Hmph... Aku tak peduli kalian pergi kemana, tapi jangan jadi anak tak tahu etika kayak seseorang." Ketika dilihatnya Hartono tak terpengaruh, nyonya Lim menancapkan durinya lebih dalam. "Hmph, aku yang salah. Apa yang bisa diharap dari laki-laki yang bahkan statusnya saja tak jelas!"

Sindiran tajam ini membuat langkah Hartono berhenti seketika.

Secara hukum, suamiku memang terdaftar sebagai putra nyonya Lim. Tapi semua orang dalam circle kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status