Hello to Papa

Hello to Papa

By:  dlyzrlo  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
8Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bella adalah seorang wanita berumur 21 tahun yang masih mencari pekerjaan. Dia berasal dari keluarga yang harmonis, namun semuanya berubah saat Mamanya meninggalkannya dan Ayahnya menikah dengan janda yang memiliki satu anak yang akan menjadi adik tiri Bella. Kehidupannya berubah seketika. Terlebih lagi Bella terjebak, dia terbangun di sebuah kamar yang ia yakini bukan kamarnya dan melihat pria tampan di sampingnya yang tertidur pulas. Bella terkejut, Pria itu telanjang dada. Apakah Bella telah melakukan sesuatu dengannya? Tapi begitu keras Bella mengingat, Ia bahkan tidak ingat apapun. Bella takut untuk pulang ke rumah. Jika Ayahnya tahu bahwa anaknya sudah menghancurkan masa depannya bagaimana? Lalu bagaimana kehidupan Bella selanjutnya? Apakah bunuh diri jalan terbaik?

View More
Hello to Papa Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
riwidy
Hmm Bella. jalani saja hidup spt air mengalir, berjuang dan terus semangat ya. Keren thor.
2021-11-08 01:09:32
0
user avatar
elshuang
terharuuu si kakek baik banget
2021-11-01 16:34:51
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Bagus bagus baguss
2021-10-31 22:58:23
0
user avatar
Hayu Ayaka
tulisannya bagus
2021-10-31 21:36:26
0
user avatar
Elang Putih
semangat, sukses untukmu
2021-10-30 21:10:24
0
8 Chapters
Salah Bella
Matahari terbit dan memberikan cahaya masuk pada satu kamar dengan gorden tertutup, cahayanya menyelinap melalui celah kecil menyorot pada mata wanita cantik yang tertidur lelap.Gadis berambut pirang itu perlahan membuka matanya, ia menatap langit-langit kamar dan mengumpulkan nyawanya. Wanita itu memegang pelipisnya dan menoleh ke samping.Matanya terbelalak tatkala melihat seorang pria tertidur pulas terlentang dan telanjang dada. Mata Bella semakin terbelalak, ia menarik selimutnya dan semakin menutupi badannya.  Tangan satunya menutup mulut yang hampir berteriak lepas."AAAA!!!""Siapa lelaki asing ini?" gumamnya.Bella melihat dirinya, lalu lalu memijat peipisnya dengan memejamkan matanya. Mencoba mengingat kejadian semalam. Namun Bella tidak ingat apapun."A-apa jangan-jangan... semalam...t-tapi terakhir aku ingat tidur di rumah." geramnya."Apa yang akan aku katakan pada ayah?" Bella mencari ponselnya, ponsel
Read more
Baik atau pura-pura?
Bella keluar dengan air mata yang banjir, pikirannya sedang kacau bahkan benar-benar kacau. Ia tak habis pikir akan melakukan hal seperti ini. Bella sangat hancur sekarang. Ia bingung entah akan ke mana sekarang. Kalau pulang ke saudara pasti ia akan habis di kritik dan di marahi. Mungkin akan di maki dan di usir seperti yang di lakukan Ayahnya. Andai Mama ada di sini, tetapi jika ada pun, Bella mungkin akan malu bertemu Mamanya. Perut Bella keroncongan, ia memegangi perutnya sambil merintih. Bella mengusap air matanya, ia celingukkan mencari sesuatu yang bisa ia beli. Baru sadar kalau ia berada di dekat gerbang taman Nusantara, di mana tempat itu terdapat banyak sekali pedagang kaki lima yang berjajar berjualan. Bella tersenyum tatkala melihat tukang Bakso, makanan kesukaannya. Namun saat akan melangkah, Bella berhenti mengingat jumlah uang yang ia miliki. Niatnya membeli bakso ia urungkan, Bella hanya memiliki uang 5.0
Read more
Cara menjadi jahat
Bella keluar dari kamarnya menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna ungu, rambutnya diikat kuda. Bella menuruni anak tangga. Setelah berada di bawah, Bella menoleh Kakek berada di dapur. Dengan cepat Bella menghampirinya. "Sekarang Bella harus apa, Kek?" tanya Bella. Kakek memberikan celemek berwarna pink pada Bella, "kamu pakai ini biar bajunya nggak kotor."  Bella menerimanya, lalu memakainya. "Wah, lucu banget sih!" girangnya. "Bagus-bagus, dari dulu kakek berharap punya cucu gadis." Puji Kakek. "Sekarang kakek anggap Bella cucu kakek!" kata Bella, memang terdengar seperti anak kecil. Kakek ini sangat baik padanya. Satu pelanggan masuk, kakek memberikan mini notes dan bolpoint pada Bella, "Nah, kamu ke sana dan tanya dia mau pesan apa." Bella mengangguk paham. Bella menghampiri gadis berbaju kuning, membawa tas hitam dan memel
Read more
Isi Hati Bella
Sebelumnya sudah pada tahu kan namaku Bella, aku sangat beruntung sekarang ada seseorang yang mau menampungku meski belum tahu masalahku keluar dari rumah dan bahkan diusir. Aku bahkan tidak pernah menyangka pada diriku bisa melakukan hal buruk yang bisa meruntuhkan semua impianku, masa depanku, kebahagiaanku. Aku terus menatap kopi di hadapanku, kopi yang hampir mirip dengan susu. Kalau tidak salah Kakek Pion menyebutnya Piccolo cofee. Atau apalah itu, aku masih sangat asing dengan nama-nama kopi di sini. Sesekali aku mengaduk kopi milikku, melihat pelanggan yang beragam aktivitas membuatku tersenyum. Terlebih lagi saat aku melihat pelanggan yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Aku tersenyum kecil, sejak dulu aku ingin kuliah namun tidak sempat karena perihal biaya setelah Mama meninggal dunia. Terkadang ingin menangis saat teringat pada Mama, Aya
Read more
Karyawan cantik
Aku tersenyum sebentar seraya menatap susu kaleng yang sudah di tanganku. Aku berbalik, ujaranku terhenti saat orang yang membantuku tidak ada di belakangku."Terima ka─" "Lah? Mana orang tadi?" tanyaku pada diri sendiri.Aku celingukkan ke kanan dan ke kiri, lalu aku mengintip di sela-sela lemari bahan makanan namun orang tadi tidak ada.Badanku berkeringat, tubuhku menggigil, apakah yang membantuku tadi adalah bukan orang melainkan... Hantu!Aku bergidik, lalu dengan cepat berjalan pada kasir dan menunggu antrean. Kasir di sini sangat sibuk, aku bahkan antre di bagian yang masih sedikit jauh. Sudah mirip seperti antre sembako saja.Aku menunggu lima belas menit di sana, meski sibuk sang kasir hanya ada satu orang. Kasihan, dia sudah susah payah untuk bergerak cepat melayani pembeli.Sekarang adalah giliranku, saat aku akan menyimpan barangku ke hadapan kasir, tiba-tiba gadis aneh menyerbu dan cepat-cepat ia mengambil antrean y
Read more
Bad dream
Malam sudah tiba, jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. Cafe harus tutup. Kakek Pion akan bersiap-siap untuk segera pulang.   Namun Bella masih sibuk dengan kain lap di tangannya dan berusaha membersihkan meja.   "Nah Bella, jaga cafe dan jangan lupa istirahat!" ujar Kakek seraya tersenyum dan memberikan kunci cadangannya pada Bella.   Bella menerima kunci itu, "siap laksanakan! Bella akan jaga cafenya dengan aman seaman-amannya!"   "Oh iya, jangan lupa juga itu kalau malem-malem laper kamu masak aja sendiri." Ujar Kakek Pion.   Bella mengangguk mantap, "siap! Laksamanakan!" jawab Bella.   "Selamat malam, kakek!" ujar Bella.   Kakek melambaikan tangannya, "iya." Lalu ia keluar Cafe.
Read more
Kenalan dong.
"Silahkan datang kembali," sapa Bella pada salah satu pelanggan seraya memberikan makanan yang akan dibawa pulang.  Bella menunduk, ia terduduk di kursi dapur seraya menunggu pelanggan kembali. Kakek Pion berada di mesin kasir seraya membaca koran yang baru saja diterima pagi tadi. "Bella, tau nggak?" ujar Kakek Pion tiba-tiba membuka suaranya. "Ada apa, Kakek?" tanya Bella. "Jaman sekarang ini anak perempuan itu harus bisa menjaga dirinya."  Bella menoleh dengan refleks, ia menelan salivanya. "Maksudnya, Kakek?" Bella menatap tanpa berkedip, Bella tahu yang kakek Pion maksud.  "You know lah, ada banyak korban pelecehan pada gadis. Ini beritanya masih anget."  Bella berdiri, "I-iya... Kakek, Bella mau masak buat kakek. Nanti kakek jadi jurinya ya." Pinta Bella. "Emang bisa masak?"  "Ya bisa dong!" "Coba," "Jadi! Pertama-tama Bella mau masak nasi goreng special yan
Read more
Pelamar
"I'm the first to say that I'm not perfect~" Bella tengah asyik bernyanyi seraya menunggu pengunjung cofee semakin bertambah."Permisi, apa di sini ada lowongan kerja?" seorang lelaki yang menggunakan kacamata itu bertanya pada Bella membuat Bella menoleh padanya."Hm?" Bella masih belum fokus."Apa ada lowongan pekerjaan di sini?" tanyanya lagi."Emmm.." Bella celingukan ke kanan dan ke kiri mencari sosok kakek Pion tidak ada. Ke mana kakek? Harusnya ini kan berurusan sama dia.Bella terdiam, mungkin lelaki tersebut akan merasa kecewa karena surat lamaran yang ia buat tidak diterima. Setidaknya jika Kakek Pion menolaknya sebagai karyawan, lelaki ini tidak akan terlalu kecewa karena surat lamarannya sudah sampai ke pemilik cafe ini.Bella tersenyum, "Aku tidak tahu di sini ada lowongan atau tidak, dan pemiliknya tidak ada di sini. Mungkin jika lamarannya saya ambil nanti a
Read more
DMCA.com Protection Status