Share

Bab 20 - Ciuman Manis, Tidur Bersama

Theo terus berjalan maju mendekat padanya, tapi Felicia berusaha untuk tenang, walaupun jantungnya sudah berdebar hebat seolah sedang lari marathon.

“Ta-tapi saya tidur di mana kalau menginap di sini? Di sofa?” Felicia bertanya dengan nada bicara yang terdengar gugup.

“Ada dua kamar. Bu Feli tadi udah keliling ‘kan?” Theo bertanya sambil memajukan langkahnya.

Kini, Felicia berhasil terpojok, punggungnya sudah mencium tembok.

“Bagaimana?” tanya Theo.

Duh, Felicia kehabisan alasan untuk menolak. Akhirnya ia mengangguk setuju.

“Oke, saya tidur di sini.”

Felicia sudah waswas, mengira Theo akan macam-macam, contohnya menciumnya. Tapi, ternyata tidak.

Tiba-tiba senyum Theo terbit.

Felicia mengerjap kaget melihat Theo mengulas senyum. Setelah berhari-hari Theo tampak murung, lebih banyak diam dengan raut datar, akhirnya kini Theo kembali tersenyum manis. Terlihat tulus.

Theo menjauh perlahan, lalu melepaskan genggaman ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status