Share

Lain di Mulut, Lain di Hati

Dengan berpegangan pada lengan Kaisar, Almeera akhirnya sampai juga di vila. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Bi Ningrum dan Pak Udin. Pasangan paruh baya itu nampak khawatir tatkala melihat kondisi kedua majikannya. Almeera berjalan dengan terpincang-pincang, sedangkan telapak tangan Kaisar sepertinya terluka parah. Terbukti, tangan pria itu sudah dipenuhi oleh cairan berwarna merah.

“Tuan Muda, kenapa tangan Anda sampai berdarah seperti ini?” tanya Pak Udin sembari mengambil alih payung yang dibawa Kaisar.

“Tangan saya tergores ranting pohon yang patah,” jawab Kaisar.

“Kalau Nyonya kenapa?” tanya Bi Ningrum tak kalah cemas. Ia memapah Almeera untuk duduk di sofa ruang tamu.

“Saya tersandung di hutan, Bi.”

Mengetahui apa yang terjadi, Pak Udin dan Bi Ningrum langsung berbagi tugas. Pak Udin berlari ke kamarnya untuk mengambil kotak P3, sementara Bi Ningrum berjalan ke dapur untuk mengambil handuk bersih dan air hangat.

“Tuan Muda, saya bersihkan dulu lukanya,” ujar Pak Udin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status