Share

Pria Penyelamatku

Rasanya Almeera ingin memegangi tangan Bi Ningrum agar tidak pergi meninggalkan vila. Sayangnya, hal itu mustahil untuk dilakukan. Perempuan paruh baya itu memiliki urusan keluarga yang mendesak dan tidak bisa ditunda.

Alhasil, Almeera hanya bisa menatap kepergian pasangan paruh baya itu dari atas ranjang. Setelah mereka menghilang dari balik pintu, atmosfer di kamar itu berubah sangat canggung. Mengingat Kaisar terakhir kali membentaknya, Almeera memilih untuk bungkam. Jangan sampai ia memantik api dalam diri Kaisar, karena saat ini nasibnya dan sang nenek ada di tangan pria itu.

Almeera hanya memperhatikan Kaisar yang menunduk ke salah satu tas belanjaannya. Dengan tangan kiri, pria itu mengeluarkan dua buah buku. Yang satu adalah buku gambar dan satunya lagi merupakan majalah wanita.

Detik selanjutnya, Almeera terkejut lantaran Kaisar melemparkan buku tersebut ke pangkuannya.

“Daripada pikiranmu melantur, lebih baik kamu menggambar atau membaca majalah ini. Siapa tahu penampilanm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status