Share

Bekas Ciuman Semalam

“Berangkatlah secepatnya setelah aku memberimu alamat, Willy.”

Almeera membuka matanya, karena mendengar suara Kaisar yang berbicara dengan Willy melalui sambungan telepon. Ia tidak tahu jam berapa sekarang. Sepertinya, ia bangun kesiangan akibat semalam netranya sulit untuk terpejam. Bahkan, ia tertidur sambil berlinang air mata.

Melihat jarum jam menunjuk angka delapan, Almeera langsung membetulkan letak kacamatanya. Lupa bahwa kakinya masih sakit, gadis itu buru-buru turun dari tempat tidur. Namun, denyutan yang menyakitkan di bagian pergelangan kaki membuat gadis itu berhenti.

“Willy, nanti aku akan meneleponmu lagi.” Kaisar memutus panggilannya ketika mendengar desisan kecil dari bibir Almeera.

“Akhirnya, kamu bangun juga,” ujar Kaisar. Pria itu mengambil secarik kertas dan pena dari nakas, lalu menyodorkannya kepada Almeera.

“Tulis nama nenekmu dan rentenir itu, beserta alamat lengkap mereka.”

Perintah Kaisar membuat Almeera terhenyak. Sepertinya, lelaki itu telah memutuskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status