Share

Kepribadian Ganda

Sorot mata Kaisar yang menggelap, menandakan bahwa pria itu tidak main-main dengan ucapannya. Karena itu, Almeera tidak berani membantah. Terlebih, Pak Udin dan Bi Ningrum sudah menunggu di luar sejak tadi. Mungkin lebih baik ia berdiri dulu, sebelum nanti memohon belas kasihan Kaisar untuk kedua kalinya.

Sembari menyeka sisa air mata, perlahan Almeera bangkit berdiri. Namun, gadis itu langsung terduduk lagi di lantai karena pergelangan kakinya serasa ditusuk-tusuk. Almeera pun memegang kakinya sembari berdesis pelan.

“Itu akibat dari keras kepalamu. Sekarang pegang tanganku supaya kamu bisa berdiri,” tukas Kaisar tiba-tiba mengulurkan tangan kirinya kepada Almeera.

Karena ia tidak kuat berdiri, Almeera menerima uluran tangan Kaisar. Hanya saja, ia masih belum mampu menegakkan tubuh dengan normal. Melihat hal itu, Kaisar lantas memutar tubuhnya ke samping. Kemudian, ia melingkarkan tangan Almeera di pinggangnya dan memapah gadis itu menuju tempat tidur.

Sungguh, Almeera dibuat bingun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status