Share

20. Cemburu

“Jingga, cowok yang waktu itu datang ke sini, siapa dia? Boleh aku minta nomor handphone-nya?”

Pertanyaan Messy—yang tiba-tiba berdiri di sampingnya sambil bersedekap dada, membuat Jingga mengalihkan tatapannya dari air yang mengucur ke gelas, ke arah staf finance Madhava Studio itu.

“Kenapa kamu ingin tahu?” gumam Jingga tanpa ekspresi.

Messy kesal dengan respons Jingga yang tak bersahabat. Di studio ini hampir tidak ada yang dekat dengan Jingga, kecuali pimpinan mereka.

“Kali aja aku bisa ngajak dia jalan keluar. Ngomong-ngomong, kamu kenal dia dari mana? Kok bisa dia kenal kamu?”

Jingga mematikan keran dispenser dan meneguk air minumnya sejenak. Ia taruh kembali gelas ke meja, lalu berkata, “Dia suamiku.”

Mata Messy terbelalak. Sedetik kemudian, tawanya menggema di ruangan pantry itu. “Suami? Hey, jangan bercanda.”

“Kenapa? Kamu nggak percaya?”

“Ya siapa juga yang bakal percaya?” Messy masih tertawa, geleng-geleng kepala. “L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
SYUKURLAH.... wong edan nya sdh waras, wkwkwk
goodnovel comment avatar
Ulfiyaturosidah Ulfiyaturosidah
manis sekalian
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
ini ceritanya sedih agak unyu" gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status