Share

Mengerjai Sinta

"Enak, soalnya kami melakukan dua ronde dan setelah aku capek Arga malah pindah ke kamar kamu. Padahal sebenarnya aku masih kuat," tuturnya.

Arga sendiri tidak mengatakan jika dia melakukan dengan Mbak Sinta. Kini aku yakin jika Mbak Sinta hanya berbohong. Mana mungkin jika mereka melakukan, Arga malah pindah ke kamarku. Seharusnya ia menuntaskan di kamar Mbak Sinta, bukan malah pindah ke kamarku.

"Ohh," balasku.

"Pasti kamu nggak percaya ya?"

"Aku percaya kok, Mbak," sahutku segera.

"Ini kalau kamu nggak percaya." Mbak Sinta menyodorkan foto mereka berdua saat Mbak Sinta dalam pelukan Arga yang setengah sadar.

Aku paham betul, mana yang dalam keadaan sadar dan tidak. Seperti semalam, Arga dikuasai oleh obat pemberian Mbak Sinta.

Aku tidak tahu obat apa saja yang diberikan oleh Mbak Sinta pada Arga malam tadi. Tapi aku yakin, saat Arga masuk ke kamarku itu dia dalam pengaruh obat perangsang.

Tapi saat Arga tidur pulas memeluk Mbak Sinta dengan dada bidang yang terbuka. Mungkinkah Mbak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status