Share

21. Ratu

Semua pelayan bergegas pergi dari sana tanpa bertanya lagi. Sementara Cantika, ia berusaha berdiri dengan tegak dan tak menunjukkan ekspresi wajah ketakutan.

Lagi pula menjadi pelayan di sini bukanlah kemauan Cantika, jadi ia merasa tak memiliki salah sehingga harus menanggung kemarahan dari Andika sang suami.

Lelaki itu berjalan dengan langkah lebarnya ke arah Cantika. Tangan Andika langsung mencengkram rahang gadis muda itu dengan sorot mata yang menyala. “Kau bermaksud menghinaku dengan melakukan pekerjaan pelayan rendahan seperti ini?!”

Cantika melirik ke arah Kartika, perempuan itu terlihat gemetaran saat mendengar pertanyaan dari suami mereka.

“Kenapa kau melihat ke sana? Apa dia lagi yang menyuruhmu melakukan ini?” Andika bertanya dengan suara tinggi, ia tak mentoleransi kesalahan sedikit pun walau orang itu adalah perempuan yang cintainya.

Kartika tak berani bersuara, perempuan itu sedari tadi menundukkan kepalanya. Ia hanya memainkan jari tangannya, tak terlihat seperti Kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status