Share

Bab 17 Benalu

Bab 17 Benalu

Ajeng menangis. “Aku tahu, Kak. Mas Ibra melakukan kesalahan besar pada Kakak. Tapi Ajeng tak tahu lagi meminta pertolongan pada siapa. Ajeng butuh uang cepat, dan Ajeng siap bekerja jadi apapun di sini. Sebab, Ajeng tak mau lagi tergantung dengan Mas Ibra.”

Bening mengalihkan pandangannya ke luar kaca, melihat bunga – bunga potong di tokonya.

“Kakak tahu, tapi maaf, Kakak tak bisa menolongmu…” sahut Bening terluka. Dalam hatinya sebenarnya ia menaruh kasihan.

Ajeng bersujud dan memegang kaki Bening “Kak, tolong Kak, ambil saja sepeda motor Ajeng sebagai jaminan. Ajeng tidak pengen vakum dari kuliah, Kak.”

Bening bergeming. “Maaf, Kakak tidak bisa.” Dia membungkuk dan membantu adik iparnya itu berdiri.

Ajeng putus asa. “Ajeng terus minta tolong sama siapa, Kak?”

“Kakak tidak tahu…”

Harapan Ajeng musnah. “Ajeng pamit, Kak.” Gadis itu berbalik dan berjalan menunduk.

Hati Bening tidak tega melihatnya. Dia lalu mengambil lima lembar uang ratusan dab berlari mengejar Ajeng. “
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status