Share

Bab 14. Amanda

"Sayang, Mas buru-buru sudah telat ini. Daaahhh!" seru Mas Iqbal pada Amanda, dari dalam mobil, kemudian segera berlalu meninggalkan halaman rumah ini.

Aku tertawa melihat ekspresi Amanda cemberut.

"Kamu interview di kantor mana?" tanya Mas Iqbal.

"Turunin aku di depan kantor agensinya Amel aja Mas."

"Kamu mau ngelamar jadi model? Nggak salah? Mana ada model penampilannya seperti kamu gini, memakai hijab," cibirnya.

"Bukan. Aku bukan ngelamar sebagai model. Aku hanya ada perlu sebentar sama Amel, nanti biar dari sana aku sendiri ke kantor tempatku interview."

"Kenapa sih harus sedekat itu sama Amel?" Mas Iqbal bertanya dengan raut tak suka.

"Memangnya kenapa? Kamu 'kan tahu sejak dulu aku sama Amel memang teman dekat. Atau jangan-jangan kamu takut? Takut video kamu ketahuan selingkuh di hotel itu tersebar?" tebakku.

"Aku bukan selingkuh, Tyas! Aku menginap menginap di hotel itu dengan istriku," ketusnya tak terima.

"Iya, bermalam dengan istri siri, sampai mengabaikan aku istr
Tifa Nurfa

Kakak-kakak yuk tinggalkan jejak dan komen, biar Mak Thor semangat. mohon dukungannya, bantu sundul cerita ini dengan kasih ulasan bintang lima ya teman-teman. terimakasih.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status