Share

Bab 24. Mendadak Diam

"Ayo dong Mas, isiin kuotanya, aku lagi nanggung nih, lagi nonton drama Korea kesukaan aku."

"Arrghhh, ya sudah sebentar Mas isiin." Mas Iqbal mengacak rambutnya, gusar. Lalu kemudian membuka ponselnya mengetikkan sesuatu di sana, lalu tak berapa kemudian, Amanda tersenyum manis, dan mengecup pipi Mas Iqbal.

"Makasih Mas Iqbal Sayang!" ucapnya sambil berlalu masuk lagi ke kamar.

Kembali Mas Iqbal mengacak rambutnya kasar, dan berlalu ke dapur. Lagi-lagi aku hanya tersenyum geli melihatnya.

"Tyaasss!" teriak Mas Iqbal dari arah dapur. Membuatku berdecak kesal. Kututup gawaiku lalu ke dapur menemuinya.

"Ada apalagi sih Mas! Berisik tau, teriak-teriak!"

"Ini apa-apaan? Kopi nggak ada, gula nggak ada, kulkas juga kosong melompong begini, apa tidak ada makanan atau minuman yang bisa di makan? Hah?! Ngapain aja sih kerjaan kamu seharian ini? Hah?" Mas Iqbal marah melihat kondisi di dapur.

Kemarin memang aku yang masak, semua bahan aku belanja sendiri di tukang sayur, untuk sekali masak. Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status