Share

Bab 185. Kesal

"Ehm, Putri, kamu juga ikut?" Dahiku mengerenyit.

"Ya, memangnya ada yang salah jika aku ikut?" sergahku.

"Ehm bu–bukan begitu, aku kira tadi ... Ah tidak, mari silahkan duduk." Ia mempersilakan kami duduk.

Entah apa maksud dari Lidia bersikap seperti itu, terkesan aneh menurutku. Justru harusnya aku yang bertanya, untuk apa mereka bertemu? Mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing, sudah punya pasangan masing-masing. Apakah pantas mereka bertemu di luar?

Aku menatap Mas Raffi. Ia terlihat tersenyum santai membalas tatapanku.

Aku masih menatapnya lamat-lamat seakan bertanya 'apa maksudnya ini Mas?' Mas Raffi mengangguk tersenyum seakan paham akan tatapan mataku, dan seolah berkata, 'nggak apa-apa semuanya akan baik-baik saja' begitu kira-kira.

Kemudian dengan lembut ia menyentuh jemariku.

"Jadi ada apa Lidia? Kamu mau minta tolong apa?" tanya Mas Raffi pada perempuan mantan kekasihnya itu.

"Ehm ...." Lidia terlihat bingung.

"Mungkin sebaiknya kita makan siang dulu aja kali ya," u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status