Share

Bab 186. Cemburu buta

"Kamu mikirnya kejauhan Sayang," ucap Mas Raffi sambil terus fokus menatap jalanan di depannya.

Aku membuang napas berat, makin kesal rasanya.

"Apa kamu nggak ngerasa bagaimana tatapan dia sama kamu tadi?"

"Enggak, aku nggak ada lihat dia, yang aku lihat hanya kamu, dan kamu yang paling cantik," godanya.

"Nggak lucu ya Mas! Kita lagi serius!" sentakku tajam.

Mas Raffi pun langsung terdiam. Hingga mobil telah sampai di kantor, kami berdua saling diam.

Aku langsung turun dari mobil dan langsung naik ke atas menuju ruanganku.

Ternyata saat aku menoleh ke belakang Mas Raffi masih mengekor dibelakang.

"Sayang, dengerin aku dulu," ucap Mas Raffi begitu kami memasuki ruang kerjaku. Aku langsung menghempaskan tubuhku di kursi kebesaranku, dan meneguk segelas air putih di meja hingga tandas tak tersisa.

Mas Raffi langsung menarik kursi di depanku lalu mendaratkan bobotnya di sana.

"Sayang, please," ucapnya lagi. Aku seolah tak peduli, mulai kubuka file yang menumpuk di depanku, dan mulai beke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status