Share

Bab 187. Acara Dea

"Sayang, aku udh di depan ya," ucap Mas Raffi melalui sambungan telepon.

"Iya Mas, tunggu sebentar aku turun," sahutku padanya.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, suka duka hidup berumah tangga dengannya kami jalani dengan penuh suka cita.

Aku bergegas keluar gedung dan masuk ke dalam mobil.

Mas Raffi pun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan yang macet apalagi ini hari Jum'at, besok adalah weekend, biasanya memang jalanan akan lebih padat dari biasanya.

Tiba-tiba ponsel Mas Raffi di atas dasboard mobil berdering. Ah ya, sekarang Mas Raffi telah mengganti nomor ponselnya. Tapi nomor lama tetap ada dan aku yang pegang, bagaimanapun sebagai seorang pengusaha, ada banyak kolega dan rekanan bisnis Mas Raffi yang sudah menyimpan kontak nomor itu.

Tapi jangan tanya, selain ada banyak rekan bisnis yang menghubunginya di nomor itu, ada juga beberapa kolega perempuan yang sengaja mengirim pesan pada Mas Raffi untuk membahas hal lain yang menjurus ke arah lebih pribadi.

Resiko menjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status