Share

69_Bekerja di pabrik roti

"Buka matamu!" perintah Diaz dengan suara elan tapi menekan.

Dengan perlahan Mutia membuka matanya dan menatap ke arah lelaki di depannya dengan tatapan yang sedikit takut.

"Jadi ini hasilnya kamu pergi dari sisiku? menjadi seorang pelayan bar?"

Mata Mutia terbelalak mendengar perkataan lelaki itu yang begitu dingin dan menekan. Jadi dia mengenalinya?

"Ba ... bagaimana anda mengenali saya?" tanya Mutia dengan gugup.

"Walaupun kamu menutupi seluruh tubuhmu, makan matamu juga kau tutupi, atau kau pakai jubah ninja sekalipun, bagaimana aku tidak mengenali aroma perempuan satu-satunya yang pernah kutiduri? aku bahkan sampai saat ini masih terus merindukan ingin menghirup aromamu."

Bulu kuduk Mutia bergidik ketika lelaki itu menghirup rambutnya dengan kuat, bahkan lelaki itu sampai memejamkan matanya karena begitu menikmati aromanya.

"Hmmm, rambutmu masih beraroma sama, aroma mawar yang membangkitkan gairahku, tubuhmu, masih beraroma susu segar," bisik lelaki itu membuat Mutia se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status