Share

Mendamba

"Aku kira kamu masih single. Ternyata sudah punya tunangan."

Hakam yang temgah membaca laporan di ruang kerjanya, mengangkat kepala. Sosok Davina sudah berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Hakam tersenyum tipis, lalu berkata, "Ya, begitulah." Ia kira setelah menjawab seadanya, pemilik restoran itu akan berlalu meninggalkannya. Rupanya malah Davina masuk dengan langkah anggunnya dan duduk di kursi di depan meja Hakam.

"Linggar nggak pernah bilang kalau kamu sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah," ucap Davina sedikit kecewa.

Hakam masih tersenyum tipis saat menjawabnya. "Mungkin Linggar kira itu bukan suatu informasi yang penting."

Davina menggeleng. Punggungnya bersandar santai di punggung kursi. "Justru itu adalah informasi paling penting untuk aku."

Sebelah alis tebal Hakam terangkat. Ia mencoba menerka maksud perkataan Davina. Akhirnya ia memahaminya. Mungkin maksud sang pemilik, jika orang yang dipekerjakannya akan menikah, Davina tidak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status