Share

bab 47

Tak mau ambil resiko, aku hanya mengungkapkan pada Pak RT kalau tempat itu perlu di refresh alias dialih fungsikan sebagai sarana ibadah. Selain pemiliknya adalah pemuja setan, penghuni yang ada di sana pasti tak akan betah jika tetap dijadikan kontrakan. Setelah aku memindahkan barang barangku ke dalam mobil pengangkat barang untuk dibawa pulang, aku pun mengikuti laju mobil itu.

Waktu keberangkatan sengaja habis maghrib agar aku menunaikan sholat terlebih dahulu. Selepas kewajiban sudah ditunaikan, barulah aku naik sepeda motorku untuk mengikutinya dari belakang. Meski kemarin sudah disesatkan ke dunia lain saat sedang pulang, kali ini aku tak takut sama sekali dan malah seperti santai saja ketika mobil sudah memasuki kawasan desaku sendiri.

Angin malam ini bahkan berhembus sangat dingin, hingga dari kaca spion aku melirik pada sosok putih berambut panjang yang membonceng di belakangku. Aku sengaja memantaunya sejak tadi, dia terus saja membonceng seolah olah aku tukang ojeknya. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status