KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN

KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN

Oleh:  La Bianconera   Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
193Bab
27.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cassandra dijebak temannya untuk dijual pada seorang mafia. Untungnya, dalam pelariannya, Cassandra tak sengaja bertemu dengan Andrian, Hot CEO yang sangat berpengaruh di negaranya. Hanya saja, kakek Adrian salah sangka dan memaksa pria itu untuk menikahi Cassandra. Sebuah kontrak panas pun terbentuk. Lantas, bagaimana nasib pernikahan kontrak keduanya?

Lihat lebih banyak
KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
La Bianconera
Untuk teman-teman pembaca, silakan komen boleh cantumkan nomor WA, untuk mendapatkan koin dari Goodnovel. Bonus hingga 500 koin untuk 3 pembaca beruntung.
2024-04-01 15:44:54
0
user avatar
La Bianconera
Halo teman-teman, pembaca. Mas Andrian dan Mbak Cassandra akan bagi giveaway koin periode Ramadhan. Mulai tgl 13-31 Maret, 500 koin untuk 3 pembaca yang beruntung. Tips: semakin banyak bab yang dibaca, semakin besar peluang memenangkan giveaway ini. Yuk, gaskeun!
2024-03-16 23:34:14
0
user avatar
Natakavin 1
baguss bgt
2024-01-11 18:14:32
0
user avatar
Afnan Devan
good story
2024-01-06 07:13:19
2
default avatar
Alif AL
mulai baca..mudah2an cerita nya ok..
2023-12-27 09:26:43
1
user avatar
Desy Ariedz
bagus ceritanya
2023-12-18 11:04:23
2
user avatar
La Bianconera
Hallo, teman-teman, bantu subscribe ceritaku ini, ya. Jangan lupa, tinggalkan pesan dan kritiknya. Love ...️...
2023-12-06 18:56:33
2
193 Bab
Part 1 Melarikan Diri
Bugh! "Sial!" maki seorang laki-laki berbadan kekar, merasakan nyeri di selangkangannya akibat sebuah tendangan."Lepaskan aku!" teriak gadis cantik itu, sambil terus berusaha melepaskan diri, lalu menggigit lengan laki-laki yang tengah memeganginya.Kedua laki-laki itu meringis menahan sakit di tempat berbeda. Mereka mengeratkan rahangnya melihat calon mangsanya kembali melarikan diri."Hei, jangan lari, Cantik!" teriaknya sambil mengejar dengan tertatih."Tuhan, tolong aku!"Gadis cantik itu terus berlari sekuat tenaga sambil menyingsingkan rok sebatas lutut. Sesekali dia menoleh khawatir, kemudian kembali berlari. Napasnya pun tersengal-sengal.Dia berhenti sejenak hanya untuk melepas high heels yang mempersulit larinya. Jalanan Kota Milan, sudah mulai lengang di waktu tengah malam menjelang musim gugur ini. Cassandra membelokkan langkah dan berhenti sejenak, sembari menyandarkan punggung di tembok usang. Kembali dia mengatur napasnya. Cassandra beringsut, mencari tempat berlindu
Baca selengkapnya
Part 2 Calon Istri?
"Aah!" Cassandra memekik kaget.Dia mendongak perlahan menatap sang pemilik sepatu mengkilat itu. Seorang laki-laki tampan berambut kepirangan berdiri menatapnya tanpa ekspresi.Cassandra semakin gemetar dan mempertanyakan dalam hati tentang laki-laki di depannya itu. Mungkinkah dia mafia yang hendak membelinya? Kembali rasa takut menggelayuti Cassandra."Masuklah!" titah laki-laki itu dengan suara dingin.Dengan ragu, Cassandra bangkit dan menoleh ke arah dua orang preman tadi yang sudah kabur entah ke mana. Cassandra masih berdiri kaku di tempatnya, menatap punggung tegap di balik jas mahal itu memasuki mobil.Laki-laki paruh baya yang menjadi sopir itu membukakan pintu tengah untuk Cassandra. "Masuklah, Nona. Sudah malam!" ujarnya.Cassandra justru mematung di tempat. Hatinya berkecamuk antara butuh bantuan dan ketakutan. Sampai pada akhirnya, terdengar decakan kesal dari laki-laki muda tampan yang sudah kembali duduk di jok belakang."Kamu mau berdiri terus di situ, lalu dijual or
Baca selengkapnya
Part 3 Mari Kita Menikah
Menjelang pesta, beberapa ART sibuk menyiapkan hidangan. Malam ini memang akan diadakan pesta meriah di villa Piazza del Duomo. Tidak heran karena yang menjadi tamu undangan adalah para pebisnis sukses dan orang-orang dari kalangan atas. Di sudut lain, seorang gadis cantik mengenakan apron sibuk menata makanan bersama beberapa pelayan. Dari tempatnya berdiri, Andrian menatap Cassandra dengan tatapan tak terbaca. Laki-laki yang mengenakan jas mahal itu menoleh ketika Gennaro, sang kakek mendekat."Kenapa kekasihmu itu memakai apron?" tanya Gennaro heran.Kening Andrian mengernyit. "Kekasihku? Maksud Kakek gadis itu?" tanyanya meremehkan.Gennaro terkekeh, lalu mengangguk-angguk. Laki-laki tua itu sedikit mengangkat gelas wine di tangannya. "Ayolah, Andrian. Jangan bikin malu Kakek. Tidak seharusnya kamu membuat kejutan seperti ini. Suruh ganti bajunya sebelum tamu pada datang!" perintahnya tak ingin dibantah.Andrian menatap protes sang kakek yang justru mengangguk. "Kakek, dia bukan
Baca selengkapnya
Part 4 Jual Mahal
"Menikah?" ulang Cassandra tidak percaya. Andrian langsung mengangguk tegas. "Iya, kita menikah minggu depan!" jawabnya lagi.Cassandra memalingkan pandangan dari lelaki itu. Menikah? Dia terus mengulang kata itu di hatinya. Bagaimana mungkin dia menikah dengan pria sombong itu? Lagi pula, mereka tidak mengenal satu sama lain.Belum lagi perbedaan status yang sangat jauh membuat Cassandra insecure. Meskipun pernikahan ini hanya pernikahan kontrak, akan tetapi, dia akan berada di sisi Andrian dan berperan sebagai istri laki-laki itu.Tanpa sadar, Cassandra menggeleng pelan. Hal itu tidak lepas dari perhatian Andrian yang sejak tadi menatapnya."Kamu menolaknya?" tebak Andrian. "Hh, kamu tidak bisa menolak begitu saja, Cassandra. Kamu sudah telanjur masuk ke dalam keluarga saya. Maka dari itu, kamu harus mau menuruti apa kata saya. Bukankah itu lebih baik daripada kamu menjadi budak nafsu mafia itu, hm?" lanjutnya terus mengejek.Cassandra tersenyum kecut. Memang benar, dia sekarang te
Baca selengkapnya
Part 5 Pilihan Hidup
"Ja-jangan, Tuan, tolong lepaskan saya," lirih Cassandra sambil menangis.Di atasnya, Andrian kembali tersenyum miring. Bahkan laki-laki itu membuka beberapa kancing bagian atas kemejanya. Cassandra memalingkan pandangan ketika melihat dada bidang dengan bulu tipis itu menyembul dari celah kancing yang terbuka."Buka matamu, Sayang," ucap Andrian dengan tangan mulai menggerayangi tubuh bagian atas Cassandra.Dalam hati Cassandra menjerit, berharap Tuhan mengirimkan seseorang yang menolongnya. Akan tetapi siapa? Andrian adalah sang pemilik villa. Dia memiliki kuasa atas apa pun di villa besar ini.Melihat Cassandra menangis, Andrian terkekeh pelan. Dia melirik ke arah pintu yang mengayun menutup dari luar. Andrian mengedipkan sebelah mata pada seseorang yang sejak tadi berdiri di depan pintu memperhatikan perbuatannya."Buka matamu, Cassandra! Gara-gara kamu menangis saya masih punya rasa kemanusiaan. Ayo, kita turun. Tamu-tamu waktunya berpamitan!" ucap Andrian tegas kemudian bangkit d
Baca selengkapnya
Part 6 Hanya Hitam Di Atas Putih
Acara pernikahan mewah ala negeri dongeng itu dilaksanakan di castil di pinggir Kota Milan. Bahkan acara diliput langsung oleh stasiun televisi milik Andrian. "Tidak Papa sangka, beberapa menit lagi Papa akan menjadi besan konglomerat nomor satu di Italia," ucap seorang laki-laki ceking sambil menuntun Cassandra menuju ke altar.Cassandra menghembuskan napas panjang, kemudian memejamkan mata sejenak. Lalu tatapannya nanar ke depan sana. Andrian dengan stelan tuxedo warna dark grey terlihat sangat tampan. Laki-laki yang berdiri di samping Gennaro itu menatap Cassandra penuh arti.Andrian menyunggingkan senyum menawan pada Cassandra ketika lensa kamera wartawan mengarah padanya. Semua yang hadir di situ, pasti mengira mereka adalah pasangan paling serasi.Cassandra tersenyum miris. Beberapa menit lagi, dirinya akan terjebak dalam sebuah perjanjian pernikahan yang penuh kepalsuan. Cassandra membalas senyum Andrian dengan sudut bibir bergetar menahan tangis."Seandainya Mama masih ada, m
Baca selengkapnya
Part 7 Ke Kamarku, Sekarang!
Andrian melirik sekilas pada Cassandra, lalu segera mengangkat telepon itu. ["Ada apa, Fiona?"] tanya Andrian datar.Terdengar tawa lirih di seberang sana. ["Selamat atas pernikahanmu, Amore. Kenapa tidak mengundangku?"] tanyanya.Andrian terkekeh pelan. Dia kembali melirik Cassandra yang masih mematung. Cassandra buru-buru memalingkan pandangan dari Andrian.["Bagaimana kalau sekarang aku mengundangmu spesial, Fiona. Kamu tentukan tempatnya. Aku ke sana sekarang."]Tak tahan lagi, Cassandra segera beranjak bermaksud meninggalkan kamar Andrian. Namun, lelaki itu segera menyambar lengannya."Aku akan bertemu Fiona. Kamu tidurlah di sini. Malam ini aku tidak pulang!"Cassandra memejamkan mata sejenak mendengar ucapan tanpa beban dari Andrian. Akan tetapi, apa yang diharapkan? Cassandra sudah menyetujui semua persyaratan pernikahan kontrak itu. Lagi pula, dia sendiri telah menegaskan dalam hati jika suatu saat akan mengakhiri semuanya.Merasa tidak ada jawaban apa pun, Andrian menatap C
Baca selengkapnya
Part 8 Penghinaan
Fiona mencengkeram handphone dengan geram, seolah benda mahal itu adalah Cassandra. Gadis miskin yang berhasil membuat Andrian untuk pertama kali meninggalkannya. Beberapa saat menunggu, akhirnya muncul juga wajah laki-laki di layar handphone.Senyum Fiona mengembang melihat wajah tampan seseorang di seberang sana. Untuk sejenak, dia bisa menghilangkan rasa kecewa akibat kepergian Andrian yang tiba-tiba."Aku butuh kamu, Amore! Kita bertemu malam ini!" pintanya dengan suara serak."Tentu saja, datanglah kemari, Sayang!" jawab laki-laki di seberang sana. Tak ingin membuang waktu lagi, Fiona segera berkemas. Dia ingin mengakhiri kekecewaannya malam ini dengan bersenang-senang di tempat lain.Di saat yang sama, Andrian memarkir mobilnya kasar di depan rumah. Laki-laki itu melirik sekilas pada security istana megahnya yang langsung bergegas memarkir mobil ke garasi.Langkah Andrian terhenti di anak tangga karena mendengar suara kehidupan dari kamar tamu. Andrian berbalik langkah dan men
Baca selengkapnya
Part 9 Kedatangan Fiona
Pagi-pagi sekali, Cassandra mengendap menuju ke kamar Andrian. Hal itu dilakukan supaya tidak ada seorang pun yang curiga akan pernikahan kontrak mereka. Mulai pagi ini, Cassandra dan Andrian bersiap memerankan acting mereka sebagai pasangan suami istri yang saling jatuh cinta. Pintu kamar Andrian memang tidak dikunci sehingga memudahkan Cassandra memasukinya.Kamar masih dalam keadaan gelap. Dengan hati-hati Cassandra mendekati ranjang di mana Andrian masih nyaman dengan mimpinya. Cassandra menghentikan langkah ketika melihat kemeja Andrian tergeletak mengenaskan di lantai. Begitu juga dengan Andrian yang tak kalah kacau. Laki-laki itu tidur tanpa mengganti baju, tanpa melepas kaos kaki dan berada di ujung bawah tempat tidur. Sebelah kaki Andrian menggantung ke ubin yang dilapisi karpet beludru mahal. Cassandra membungkuk, mengambil kemeja Andrian dan meletakkan di keranjang cucian.Setelah itu, dia kembali mendekati tempat tidur dan dengan ragu mengangkat pelan kaki Andrian sambil
Baca selengkapnya
Part 10 Calon Anak
Cassandra membelalakkan mata. Dia beralih menatap Andrian yang justru tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Laki-laki itu malah sibuk dengan sarapan dan jus di depannya. Kelihatan sekali, Andrian tidak peduli akan apa yang dikatakan oleh Fiona dan apa yang dirasakan oleh Cassandra sebagai seorang istri. Tentu saja. Meskipun berstatus istri, Cassandra hanya dianggap sebagai beban hidupnya. Fiona melirik mantan kekasihnya itu. "Apa kamu tidak ingin kopi, Amore?" tanyanya sambil mengusap dagu kasar Andrian.Andrian melirik sekilas Fiona, lalu menatap penuh arti pada Cassandra. Sejurus kemudian, laki-laki itu pun mengangguk. Cassandra segera bangkit sambil menyunggingkan senyum sinis. Dia beranjak sambil membawa serta piring dan gelas miliknya yang masih menyisakan sedikit makanan.Andrian terkejut melihat ulah istrinya itu. "Mau ke mana kamu Cassandra? Tetap di sini. Kita sarapan bertiga!" titahnya tegas."Selera saya sudah hilang. Bukankah Anda harus melanjutkan sarapan berdua? Saya masi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status