Share

Bab 40

Setelah Gus Qabil pulang, Gus Hanan dan kedua istrinya duduk di ruang tengah tepat di depan kamar mereka masing-masing. "Ada yang harus kita bicarakan."

"Iya, Mas?"

"Iya, Gus."

"Aku sudah diskusi sama mas Qabil, seharusnya sih kalian beda rumah biar gak ada yang ngerasa cemburu ya, kan?"

Syahdu hanya diam, dia menoleh pada Yumna pertanda dirinya setuju dengan apa saja yang akan diputuskan oleh Yumna. Kalau boleh memilih, sebenarnya dia juga tidak mau tinggal bertiga sebab selalu merasa cemburu mengingat bukan dirinya yang dijadikan prioritas.

"Kalau aku ya biasa saja, gini nyaman dan kalau misal Syahdu mau tinggal pisah ya mau bagaimana lagi? Aku juga gak bisa terlalu memaksanya tinggal di sini karena tidak tahu betul apakah dia senang atau malah merasa berat." Jawaban Yumna tepat sekali, Gus Hanan setuju dengan hal itu.

"Bagaimana, Syahdu?" tanya Gus Qabil pada istri mudanya yang lebih memilih banyak menunduk karena malu.

"Aku menurut saja, Gus. Kalau mbak Yumna ndak masalah aku ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status