Share

Bab 41

"Syahdu, kita ke klinik?"

"Gak usah, Mbak." Syahdu berusaha berdiri. "Cuman sakit kepala, kok. Mungkin aku nunggu di mobil aja kali ya atau pulang pakai grab, gak apa-apa soalnya malu sama Gus Qabil."

"Mas, antar Syahdu pulang!" pinta Yumna dengan tatapan memohon pada suaminya.

Akhirnya Gus Hanan menurut dan menyerahkan ATM milik masnya itu pada sang istri. Yumna langsung mengalihkan pandangan pura-pura sibuk mencari belanjaan ketika melihat Gus Hanan menuntun si adik madu.

Mas Dika yang mengerti langsung menarik tangan adiknya. "Bantu mas cari topi yang bagus dong."

Mereka berlari kecil sampai di sebuah counter yang jaraknya lumayan dekat dengan tempat Gus Qabil berada. Pikiran Yumna benar-benar teralihkan, dia sibuk memilih antara dua topi yang ada di depannya.

Satu hitam polos, satunya lagi ada garis merah di sisi kanan dan kirinya. Yumna benar-benar dilema sehingga memaksa Mas Dika memilih sendiri. Satu topi harganya lumayan, sekitar seratus lima puluh ribu.

"Buset, mahal, Gaes!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status