Share

Part 38B

Kuputuskan untuk kembali duduk. Aku tidak mau terlalu ambisi untuk menjawab semua penasaranku. Kuputuskan sambungan telepon sepihak. Pada saat aku mau duduk, punggungku ditampar pelan.

"Astagfirullah! Siapa kamu?" ucapku kaget.

Aku langsung menoleh ke arah belakang. Aku heran melihat seseorang yang masih saja terus menatapku. Aku kewalahan mengenalnya. Dia pakai kaca mata hitam dan masker.

"Siapa kamu? Kenapa kamu menyentuhku?"

Aku memasang wajah sangar, kupasang kuda-kuda agar aku bisa menjaga diri.

"Hei ... Kamu lupa samaku? Dulu kamu pernah menjadi pengagum rahasiaku. Masa kamu sudah lupa begitu saja."

Perlahan pria itu membuka kaca mata hitamnya. Dari sorot matanya dan alisnya aku sudah mulai ingat. Namun, namanya tidak bisa kusebut.

"Masih belum kenal samaku?" cecarnya sambil membuka maskernya.

Aku tidak tahu harus merasa sedih atau senang. Pria yang kudambakan kini telah ada di depan mata kepalaku.

"Ka-kamu?" tanyaku gugup.

Aku tidak berani menatap wajahnya. Aku takut kalau rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status