Share

Bab 38 Keluar dari rumah Arman

"Apa kamu sedang menantang Abang, Yun?" tanya bang Arman dengan tatapan menyala.

"Aku tidak menantang Abang. Aku cuma meminta Abang memilih. Aku sudah cukup selalu dinomorduakan, bang! Jika Abang begitu susah untuk terlepas dari Hani, sebaiknya aku yang mundur, bang!" jawabku.

Bang Arman terdiam menatapku dengan marah. Rahangnya mengeras dan tangannya terkepal. Aku tahu, aku sekarang seperti membangunkan singa tidur. Tapi, aku juga manusia yang punya perasaan.

"Baiklah! Jika itu keinginan kamu. Pergilah! Pergi sesuka hatimu! Aku tidak akan peduli lagi padamu!!" ucapnya dengan nada tinggi. Wajahnya memerah menunjukkan kemarahannya.

Aku tercekat. Sebegitu mudahnya ia melepaskan aku. Betapa aku tidak ada artinya di dalam hatinya walau cuma sedikit. Air mataku, mengalir deras. Dadaku terasa sesak. Aku menatapnya dengan mata berembun. Sedangkan bang Arman menatapku dengan mata tajam.

Aku menunduk. "Baiklah! Berarti memang tidak ada gunanya aku di sini!" Aku terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status