Share

Bab 39 Membuka warung

"Oh, ini kakaknya Rindi ya?" sapa Bu Dijah ramah seraya menyalamiku dan menganggukkan kepala pada Yudi.

"I...iya, Bu!" jawabku. "Sebetulnya saya teman Rindi yang sudah dianggap kakak olehnya, Bu!" jelasku.

"Iya. Ibu tahu. Rindi sudah cerita kalau Yuni butuh tempat tinggal sementara sampai rumah kontrakan sebelah kosong. Betul begitu, Rin?" tanya Bu Dijah pada Rindi.

"Iya, Bu," jawab Rindi.

"Kebetulan bertemu ibu, saya minta ijin langsung untuk bisa menginap di tempat Rindi sehari dua hari, Bu," ucapku dan menatapnya penuh harap.

"Oh, boleh saja," jawab Bu Dijah. "Mudah-mudahan betah, ya!"

"Terima kasih banyak, Bu!" ucapku penuh syukur. "Alhamdulillah!"

"Sama-sama. Kalau begitu, ibu pamit dulu ya. Ibu rencananya mau ke warung, beli garam. Eh, malah ngobrol di sini. Ibu tinggal dulu, ya!" ucap Bu Dijah. Kami membalasnya dengan senyum. Bu Dijah pun berlalu dari kami.

"Ibu kos kamu baik ya, Rin!" komentarku.

"Iya, kak! Makanya tempat kos ini nggak pernah sepi, kak. Soalnya Bu Dija
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status