Share

Bab 444

Matanya yang tajam dan tenang, hidungnya yang indah, juga bibirnya yang semerah mawar, semuanya tersebar di wajah eloknya yang putih.

Tak lama kemudian, seseorang pun tak dapat menahan dirinya dan berkata, "Barang incaran Pak Felix kali ini bagus sekali."

Alya sama sekali tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia ingin membicarakan investasi dengan Felix, jadi dia hanya bisa mengikutinya berjalan ke depan.

Karena hanya berfokus dengan bagaimana dia harus memulai pembicaraan itu nanti, Alya sama sekali tidak merasa bahwa ada yang tidak beres.

Hingga akhirnya, Felix membawanya ke tepi pagar dan berteriak pada orang yang sedang berkuda di kejauhan. Mata Alya mengikuti pandangannya.

"Rizki, sebelah sini!"

Alya yang mengikuti pandangan Felix pun melihat orang yang sedang duduk di kuda itu. Dalam sekejap, senyum menghilang dari bibirnya.

Bagaimana bisa ... sekebetulan ini?

Setengah bulan telah berlalu sejak kejadian waktu itu, setelah itu Alya selalu sibuk.

Jadi, dia kira masalah itu seha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status