Share

Bab 486

Cahya tercengang untuk beberapa detik sebelum bergegas menghampirinya.

"Pak Rizki!"

...

Lima menit kemudian.

Rizki kembali duduk di tempat tidur dengan wajah masam, di sampingnya terdapat seorang suster yang tampak tak bisa berkata-kata.

"Benar-benar, kamu sudah sakit tapi kamu masih saja bandel. Kamu diinfus dan kamu malah menarik jarumnya. Bagaimana bisa kamu nggak kesakitan saat kamu berdarah sebanyak ini?"

"Maaf, maaf." Cahya hanya bisa menggantikan Rizki meminta maaf, "Kami benar-benar minta maaf telah merepotkanmu."

Sang suster melirik Rizki yang tampak tak bernyawa itu, lalu berkata, "Kamu nggak boleh menarik jarumnya lagi. Belakangan ini rumah sakit sudah sangat sibuk, kalian jangan membuat masalah lagi."

Kemudian, sang suster berbalik dan pergi.

Setelah sang suster pergi, kamar menjadi lebih sepi.

Karena keributan ini, paman dan anak kecil di dalam kamar itu pun melihat ke arah mereka.

"Mama, kakak itu barusan berdarah banyak sekali."

Anak itu merapat ke dalam pelukan ibunya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
aku tidak rela kalau alya sama c irfan,ku rasa ada sesuatu yang tidak beres sama irfan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status