Share

Bab 524

"Pak Cahya, daripada mengingatkanku, sebaiknya kamu mengingatkan Pak Rizki. Pakaiannya lebih tipis daripada aku."

Setidaknya Alya mengenakan mantel yang tebal.

"Aku nggak kedinginan," ucap Rizki.

"Tapi kamu itu orang sakit," balas Alya.

Mendengar ini, Rizki terkekeh. "Apakah orang sakit akan menemanimu ke pemakaman? Ayo, jangan buang-buang waktu. Bukankah kita masih harus membeli sesuatu?"

Alya pun tidak tahu harus berkata apa. Karena bersikeras tidak mau, pria ini pasti punya alasannya sendiri.

Alya tidak bisa terus berakting seperti pengasuhnya, 'kan?

Setelah memikirkan ini, Alya tidak berbicara lagi dan mengangguk.

"Kalau begitu, ayo."

Mereka membeli buah, bunga, juga beberapa persembahan lainnya sebelum pergi ke pemakaman.

Di perjalanan, hati Alya tiba-tiba terasa berat dan atmosfer di dalam mobil pun menjadi suram.

Tidak ada yang berbicara, siapa pun tahu bahwa ini adalah hal yang menyedihkan.

"Sudah sampai."

Begitu tiba di sana, mobil mereka berhenti, lalu pintu mobil pun dibuka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status