Share

Bagaimana Caranya?

“Hah?”

“Apa?”

Riana terpekik. Begitu kencang hingga petugas yang berada dalam ruangan itu mendatangi dia dan memperingatkan untuk tidak berbicara terlalu kencang sebab dikuatirkan akan mengganggu pasien lainnya.

“Kalau Ibu tidak bisa tertib, saya terpaksa akan meminta Ibu keluar dari sini,” tukas petugas itu judes. Dia petugas yang lain, bukan lelaki yang tadi mengantar Riana masuk. Lirikan mata petugas itu tajam mengintimidasi.

“Maafkan saya, barusan saya terkejut, jadi spontan menjerit. Saya janji enggak akan berisik lagi,” sahut Riana seraya mengangguk, disusul dengan bentuk mulutnya yang membuat seringai malu. Sedetik kemudian dia merasa bodoh, kenapa harus memberi alasan panjang begitu? Sebenarnya cukup dengan ucapan maaf saja.

Saat pandangannya kembali kepada Jagat, lelaki itu tengah tersenyum kecil.

“Terus kita harus gimana, Mas?” Riana bertanya. Nadanya terselimut segaris kekalutan.

“Yah, sekarang aku akan buktikan sama kamu, Dek.”

“Buktikan apa? Dengan membahayakan diri Mas s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status