Share

Usaha Riana

"Apa maksud kamu i can't i can't?" ucapku geram. Tapi anehnya dia malah tertawa mengejek.

"Ya karena aku suka dia. Dia lucu, pintar, dan dewasa. Meski usia kami terpaut cukup jauh, tapi cara berpikirnya mampu mengimbangiku. Jarang pengacara muda yang mampu melayani kengeyelanku dalam berargumen."

"Ya iyalah. Anaknya siapa dulu." Tuh, kan aku jadi membanggakan Liana. "Terima kasih pujiannya pada putri saya Yang Mulia. tapi saya tetap tidak setuju kalau kalian berdua pacaran! Kenapa nggak nyari wanita seumuran lo aja sih? Angkatan gue aja kayaknya masih ada tuh yang single. Si Vera, lo kenal kan? Atau Stefani? Mereka berdua nggak kalah cantik dari Liana."

Damar tertawa lagi. "Memangnya perasaan bisa diubah semudah itu? Lo tuh ada-ada aja. Kalau bisa udah dari dulu gue ubah perasaan lo biar selalu suka sama gue," ujarnya yang membuatku semakin geram. Napasku mulai tersengal menghadapi alasannya yang tidak pernah habis. Pantas saja dia suka sama Liana. Anakku itu juga pantang mengalah. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status