Share

Ketika Kamu Menjadi Aku
Ketika Kamu Menjadi Aku
Author: Mochichi26

Prolog

Tidak semua pernikahan didasarkan pada keinginan dua mempelai. Terkadang, mereka hanya melakukan perintah dari orang lain yang kelak akan mengubah masa depan mereka.

"Anna, kamu tahu, kan, kalau calon suamimu adalah orang yang baik? Dia tidak kekurangan satu hal pun. Semua ini kami lakukan dengan memperhatikanmu juga," ucap pria setengah baya tersebut dengan suara rendah.

Terkadang ada pasangan yang berakhir jatuh cinta, tapi ada pula yang menutup hati untuk satu sama lain. Lama kelamaan, hati yang lama mati pun menjadi busuk.

"Lebih baik kita pisah rumah saja." Wanita itu terkejut setengah mati setelah suaminya memutuskan secara sepihak. Selama enam bulan pernikahan, tidak ada hal apa pun yang terjadi.

Tidak ada pertengkaran, keromantisan, atau sentuhan sekalipun. Namun, secara mendadak pria tersebut, Raden, meminta tidak sekedar pisah kamar, tapi pisah rumah?

"Kenapa?"

"Bukankah lebih baik kita berpisah dulu daripada merasa tidak nyaman?"

Sejak saat itu, Raden Ezra Kusuma telah mempersiapkan rumah mewah beserta para pekerja yang siap melayani istrinya, Anna Jareina Setiawan, setiap saat. Uang bulanan pun tidak berhenti mengalir layaknya air terjun.

Namun, dengan satu syarat. Anna tidak boleh pergi ke mana pun tanpa persetujuan Raden. Setidaknya meski komunikasi mereka tidak seperti kekasih pada umumnya, ruang chat mereka dipenuhi dengan pertanyaan diperbolehkan atau tidak.

Semua harapan yang tersisa kini hilang. Seperti tanaman yang kehilangan cahaya matahari, kini hati Anna menjadi layu.

Sebelumnya, pandangan mata itu selalu bergerak lembut, tapi kini berubah sangat tajam. Pertahanan yang pernah rusak berubah menjadi dinding tebal, semua terjadi di dalam rumah mewah itu.

Sampai hati Anna pun ikut membusuk.

"Jika kamu tidak bisa membuat Raden jatuh cinta, bunuh saja dia sekalian."

"Bunuh dia."

Kalimat itu menghantui Anna tiap malam. Ketika tidak sengaja melihat kabar terbaru Raden, ketika melamun, ketika meminta ijin, bahkan sampai saat dia menatap cermin pun, kalimat itu tetap terngiang-ngiang.

Kini, kesempatan itu datang padanya. Pria tersebut datang sendiri bertepatan dengan saat Anna mengamuk hingga menghancurkan barang-barang di sekitar.

"Apa kamu mulai tertarik denganku?" Setelah mengajukan pertanyaan konyol, Anna malah tertawa keras bak orang gila.

Tanpa membuang waktu, lengan pria tersebut berhasil menarik tubuh ringkih ke dalam pelukannya. "Anna—"

Terlambat. Kepala pistol telah menempel di dada pria tersebut, tepat di bagian jantungnya berada. Cukup Anna tarik pelatuk saja, sebuah peluru akan keluar.

"Tidak usah banyak bicara, berengsek!" Saat itu juga jemarinya menarik pelatuk dan satu peluru berhasil bersarang di dalam tubuh Raden. Darah berceceran ke mana-mana kala semakin lama nafas lelaki itu terengah-engah.

Melihat tubuh sang suami tersungkur di kakinya sendiri, Anna tersenyum lebar. "Raden, suamiku. Sudah lama sekali aku ingin melakukan ini terhadapmu. Kuharap kamu bisa hidup tenang di sana, maka aku pun akan hidup damai di sini."

Tidak lama, Anna jatuh pingsan bersamaan dengan pandangan mata Raden yang memudar dan berubah gelap.

Anehnya, ketika ia terbangun, justru ia dikelilingi dokter dan para perawat. Tak lama kemudian, Anna sadar bahwa dia tidak lagi ada di tubuhnya. Entah keajaiban gila apa yang terjadi, justru ia bertukar tubuh dengan Raden!

Dengan sikap yang dingin, Raden menghampiri Anna saat tubuh mereka masih tertukar. Tubuh pria tersebut bergetar hebat saat melihat sang wanita jalan mendekat. Namun, suaranya masih lantang untuk berteriak, "Sialan! Apa yang kamu lakukan terhadap tubuhku?!"

"Seharusnya aku yang bertanya!" balas sang wanita tidak kalah kerasnya, bahkan lebih mendominasi. "Kamu sudah menembakku sampai aku nyaris meninggal dan kini tubuh kita tertukar! Bagaimana caramu akan bertanggung jawab?"

Ketukan langkah hak tinggi kian lama kian menyeramkan. Jarak mereka semakin pendek dan di situlah Raden berkata, "Karena perbuatanmu sangat keterlaluan, aku tidak akan pernah melepaskanmu bahkan sampai kamu mati."

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status