Share

Bab 19

Praaaay!!

Ketika Fitri akan menyendok nasi, piring yang ia pegang tiba-tiba saja terjatuh, perasaannya mulai tidak enak dan pikirannya selalu saja tertuju pada Angga.

“Nak, kamu tidak apa-apa? Apa tangan kamu terluka, Sayang?” tanya Bu Sinta.

“Tidak, Mah. Hanya saja perasaanku tidak enak,” ucap Fitri seraya mengusap dadanya.

‘Ya Allah, ada apa ini? Kenapa perasaanku tidak enak dan pikiranku selalu tertuju kepada Mas Angga?’ batin Fitri.

“ Ya sudah kalau begitu ayo makan lagi.” titah Bu Sinta.

Wanita cantik itu pun melanjutkan makannya. Satu sendok, dua sendok dan ketiganya, ia sudah tidak bisa memaksakan mengunyah makanan yang masuk ke mulutnya.

Baru kali ini ia merasakan kekhawatiran yang berlebih, biasanya saat ia di tinggalkan ke luar kota oleh Angga untuk bertugas Fitri tidak pernah merasakan kecemasan seperti ini.

‘Astagfirullah, kenapa perasaanku semakin tidak enak?’ gumam Fitri.

Bu Sinta sedari tadi memperhatikan Fitri yang merasa gelisah, ia tau jika saat ini putrinya sedang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status